Depan Profil Deskripsi Singkat

Deskripsi Singkat

Desa Bandorasawetan merupakan salah satu dari 13 desa di wilayah Kecamatan Cilimus, yang terletak ± 3 km ke arah Desa dari kota kecamatan, Desa Bandorasawetan mempunyai luas wilayah seluas 178,168 hektar. Adapun batas-batas wilayah Desa Bandorasawetan :

BATAS DESA  :

  • Sebelah Utara Desa Bojong, Desa Linggasana
  • Sebelah Selatan Desa Manis Lor
  • Sebelah Timur Desa Sangkanurip, Desa Panauwan                                       
  • Sebelah Barat Desa Bandorasakulon

Iklim Desa Bandorasawetan sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Bandorasawetan Kecamatan Cilimus

Demografi Desa Bandorasawetan Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Desa Bandorasawetan hanya terdiri dari lima dusun saja dengan jumlah penduduk 3.763 jiwa atau 1.271KK.

SEJARAH DESA BANDORASAWETAN

Konon menurut sepuh dahulu pada mulanya Desa Bandorasawetan itu bernama Desa Madurasa, pada masa itu Desa tersebut dikepalai oleh seorang yang bernama Sigedongguriang Herang.

Sigedongguriang herang adalah keturunan dari seorang Prabu Siliwangi, salah satu bukti peninggalan Prabu Siliwangi adalah di tandai dengan adanya tempat kolam mandi yang terletak di sebelah barat makam sigedongguriang Herang. Pada suatu waktu,Pangeran Singgedong Guriang Herang menerima kedatangan 2 orang putri yang bernama Dewi Andayasari dan Dewi Andayarasa kedatangan putri tersebut tidak hanya berdua saja, akan tetapi diantar oleh Kanjeng Pangeran Adi Surya dan Pangeran Bagirang.

Pangeran Bagirang adalah anak dari Kanjeng Sinuhun Bonang,dan tujuan kedatangannya tersebut mempunyai,maksud tertentu yaitu untuk menyebarkan Ajaran Agama Islam.

Dewi Andayasari dan Dewi Andayasara ini mempunyai kelebihan,mereka adalah putra-putri yang sakti, yaitu mempunyai Ajian Sastrajendar Ayu Ningrat yang mana khasiatnya Tak Kenal Pati, Tak Kenal Lara,yang mana dimaksud disini agar mereka tahu masyarakat madurasa ini dapat menerima ajaran Islam,yang akan diberikan atau diajarkan dengan baik dan sempurna dalam pelaksanaannya.

Maka dengan jalan itulah masyarakat dibina dengan sungguh-sungguh sampai dapat dimengerti dan dipahami sehingga meluas. Penduduk Desa Madurasa pada waktu itu hanya sekitar 40 orang, dan semuanya menjadi pasukan Prabu Siliwangi dan Demak. kemudian tak lama Kanjeng Singgedong Guriang Herang yang menjabat sebagai kepala Desa Madurasa, dan tak lama kemudian dalam memerintah tersebut diganti oleh patihnya yang bernama Pangeran Salaka Domas, Kepala Desa Madurasa yaitu Pangeran Salaka Domas memerintahkan kepada rakyatnya agar membuat alat-alat perang di Cikalapa, dan Pangeran Salaka Domas itu terkenal dengan nama Pandai Domas,dan sampai sekarang juga terdapat makamnya yang bersebelahan dengan makam Pangeran Sigedong Guriang Herang. Pada tahun 1720 buyut panjang meninggal dunia, pemerintahan dipegang oleh Saca Diraksa.

Padawaktu pemerintahan dipegang oleh Saca Diraksa alun-alun yang berasal di punggar tengah dipindahkan lagi ke blok kraton atau yang tepatnya sekarang di Balai Desa Bandorasakulon,

Dan sampai sekarangpun alun-alun tersebut tidak ada pemindah lagi, pada masa pemerintahan 1775 Kepala Desa yang bernama Saca Diraksa memerintahkan tugasnya kepada menantunya yang bernama Bapak Mail dan menikah dengan nyi mas Andayasari. Bapak Mail diserahi untuk memerintah sebagian wilayah Desa Madurasa yang berada di sebelah timur (Desa Bandorasawetan sekarang). Asal mulanya masyarakat Madurasa disuruh kerja paksa (Rodi) menanam kopi di kaki gunung Ciremai oleh pemerintah Belanda pada waktu itu.

Belanda terus menerus memerintah tapi rakyat Madurasa tetap tidak mau melaksanakannya, masyarakat Madurasa sangat membandel dan saat itulah Belanda memanggil rakyat Bandol dari  Madurasa dengan nama Bandolrasa.Karena dalam kesehariannya pemerintahan Belanda menyebut Bandolrasa maka sampai sekarang nama tersebut dipakai sebagai Nama Desa yang tadinya bernama Madurasa dan diganti menjadi Bandorasa (Bandolrasa). Adapun nama–nama mantan kepala Desa yang pernah menjabat di pemerintahan Desa Bandorasawetan, diantaranya sebagai berikut :

  • Bapak Kuwu Mail
  • Bapak Kuwu Jidon
  • Bapak Kuwu Wangsa Perwana
  • Bapak Kuwu Suradijaya
  • Bapak Kuwu Kerta Permana menjabat pada tahun 1923
  • Bapak Kuwu Suminta Atmadja menjabat pada tahun 1941
  • Bapak Kuwu Raksa Kerta menjabat pada tahun 1945
  • Bapak Kuwu Setia Purnomo menjabat pada tahun 1950
  • Bapak Kuwu Raksa Perwata menjabat pada tahun 1961
  • Bapak Kuwu Raden Erawan menjabat pada tahun 1969
  • Pjs Kepala Desa N.Tanue
  • Bapak Kepala Desa Ralim menjabat pada tahun 1984
  • Pjs Kepala Desa A.Hidayat
  • Bapak Kepala Desa H. T.Sidik menjabat pada tahun 1986
  • Bapak Kepala Desa H. Rossid Efendi menjabat pada tahun 1995
  • Bapak Kepala Desa Mansur Hermawan menjabat pada tahun 2003
  • Ibu Kepala Desa Dewi Ardesih menjabat pada tahun 2011
  • Bapak Kepala Desa Arahmat, ST. menjabat tahun 2017
  • Ibu Yayan Fudiyani, S.H  (sekarang)